Pengalaman Buruk Belanja di Lazada Online Shop

Pertama kali kenal Lazada ketika sedang menggunakan Google, ada iklan Lazada di kalimat paling atas, lalu saya klik iklannya, dan tertarik dengan voucher diskon Rp.50.000,- di Lazada, cara mendapatkannya hanya dengan memasukkan alamat email Anda di kolom tersedia di halaman paling bawah.

Klik Read More untuk baca selanjutnya......

Saya pun memasukan email saya, beberapa hari kemudian dicek ternyata memang ada kode vouchernya tapi harus belanja minimum Rp.300.000,-. namun saya tidak memakai kode diskon ini karena yang diperlukan tidak ada diwebsite Lazada.
Saya bahkan mempromosikan kode voucher diskon ini ke Facebook Fanpage saya.

Beberapa bulan kemudian, ketika saya mencoba mencari info tentang penghasilan tambahan dengan mesin Pencarian Google, memasukkan kata Program Affiliate , muncul hasil tentang Lazada Affiliate.

Sekali lagi saya mengunjungi website Lazada, tertarik dengan kode diskon 10% yang ditawarkan. Saya berpikir setelah membeli hp ini, bisa saya jual lagi. Langsung saja saya memesannya dan membayar di sore harinya, tanggal 18 Februari 2015.
Pada waktu itu, ada Pre-Order hp ZTE blade V5. 

Lazada memang sering menawarkan barang pre-order maksudnya, Anda memesan, membayar dimuka, menunggu barang sampai.

Kenapa ada yang mau pre-order?
mungkin karena barangnya langka, jarang ada, kualitas bagus, bergaransi sehingga rela menunggu.....
Penjual juga untung karena dapat uangnya dulu, tidak perlu beli stok yang banyak dan tak laku.

Kebanyakan barang pre-order Lazada didatangkan langsung dari pabrik, yang bisa saja dari luar negeri, sehingga barang bisa tertahan lama di bea cukai, imigrasi.

Sebenarnya pre-order smartphone ZTE ini sempat dinyatakan habis, tapi saya kirim e-mail ke Lazada Malaysia, menyarankan bagaimana kalau smartphone ini diekspor ke Indonesia karena masih dalam satu grup perusahaan. Juga pernah email ke lazada indonesia menyarankan hal sama.

Beberapa hari kemudian, stok nya ada lagi di website Lazada Indonesia, langsung saja saya pesan.

Setelah tiga minggu dari pembayaran, status order saya masih dalam "Pengadaan" atau Sourcing dan sudah beberapa kali Live Chat dengan CS nya, hanya disuruh sabar menunggu.
Timbul rasa cemas kalau order saya tak akan dikirim, saya mencoba Google tentang Pengalaman orang lain belanja di Lazada, alangkah terkejutnya saya ternyata banyak yang bernasib sama.

Pembaca mungkin mengira saya kurang sabar menunggu, tapi saya pernah baca di Facebook Lazada ada tiga orang yang sudah menerima smartphone ZTE ini, bahkan ada seorang yang bilang dia dapat bonus Tongsis sebagai imbalan karena keterlambatan pengiriman. Mereka menulis di komentar di Facebook Lazada, saya jadi tambah khawatir, kenapa punya saya tidak sampai?

Tiba tiba terpikir oleh saya, salah satu cara mengatasi hp yang tak sampai ini yaitu dengan membeli lagi hp lain di Lazada tapi kali ini memakai sistem pembayaran Cash On Delivery, artinya hp dibayar pada saat sudah sampai, bayarnya kepada kurir pengantar yang bekerja pada Lazada.
Hp ZTE vec pro ini cepat sampainya hanya sekitar 3 hari setelah saya order, tapi sayang, kurir Lazada bilang tidak bisa seperti ini, karena saya bilang saya mau bayar 300ribu saja dan selebihnya sudah pernah saya transfer untuk pembayaran hp yang tak sampai itu.

Saya jawab kalau begitu tolong ditahan dulu hp ini, jangan dibatalkan, tunggu penyelesaian kasus pembelian sebelumnya. Besoknya Staff CS Lazada email saya tanya kapan hp yang kemarin itu mau dibayar, saya tidak jawab lagi.

Cukup sudah penantian tak berujung ini, saya mengajukan pengembalian pembayaran lewat email yang konon kata pembeli yang pernah belanja di Lazada akan memakan waktu yang lama juga, ada yang lebih dari sebulan menunggu.

Putar otak nih, coba cari di GOogle tentang staff yang bekerja di lazada, dan menemukan mantan kepala Customer Service Lazada, Edy Junaedi. Nama Edy ini saya temukan di Surat Pembaca Kompas dari pembeli yang kecewa terhadap Lazada, dan Edy Junaedi membalas atau menanggapi Surat Pembaca ini.

Saya coba cari di Google lagi dengan kata Edy Junaedi Lazada, menemukan profile Google Plus Edy. Saya coba tulis pesan ke Edy lewat Aplikasi Android : Google Hangout, karena Anda tidak bisa kirim pesan lewat Google Plus. Sebelumnya saya harus menambahkan nama Edy ke dalam lingkaran Google Plus saya.

Setelah pesan itu, barulah staff finance lazada membalas email saya, menginformasikan kalau dalam beberapa hari lagi uang saya akan dikembalikan,

Hampir seminggu kemudian, dicek ke rekening bank, akhirnya uang saya memang telah dikembalikan.

Setelah kejadian ini saya perhatikan, sistem lazada mulai berubah, bagi yang mau pre-order harus daftar dulu alamat email Anda, menunggu balasan email, dan tidak ada lagi voucher diskon.

Yang ada hanya bonus tambahan seperti beli hp dapat cover atau tongsis.

Saran saya kalau mau belanja online, lebih baik Cash on Delivery atau bayar pada saat barang sampai kepada kurir yang mengantar.

Atau tanyakan alamat toko yang jelas, nomor hp, telepon, tanya kepada pembeli lainnya.

Sebenarnya niat awal ingin menulis pengalaman ini di Kompas, tapi lebih baik tulis di blog sendiri, memang sih trafik pembaca lebih banyak ke Koran Kompas,

Bagi yang mau komplain mengeluh soal pengalaman buruk belanja online shop, pernah tertipu, boleh minta bantuan saya tulis ke koran Kompas, karena kebanyakan perusahaan takut kalau nama baiknya jadi turun, jadi boleh dibilang lumayan efektif. Tulis di komentar dibawah. Pasti diterbitkan di koran kompas tapi hanya di Internet saja.

1 comment:

  1. Maaf Ganggu, sesama umat manusia harus saling membantu
    disini aku ingin memberikan solusi untuk cara mendapatkan
    pundi pundi uang untuk menutupi kebutuhan, ini memang NYATA !!!
    Silahkan bergabung dengan keberuntungan yang melimpah
    di P-O-K-E-R-A-Y-A-M.co dan dapatkan jackpot ratusan juta
    Hanya dengan Minimal Deposit 10 ribu akan menjadi Rumah Mewah
    info keberuntungan lebih lanjut bbm : D8E5205A

    ReplyDelete