Benjolan, Gondok atau Kanker?

Waspadalah jika ada benjolan di leher, terlebih lagi benjolan itu berukuran besar dan bertambah besar dari hari ke hari. Saya sendiri pada bulan Oktober 2010 lalu pernah mengalaminya, pada pagi hari ketika bangun, ada benjolan sebesar telur ayam kampung di leher kanan.

Sebelumnya kondisi fisik saya memang sudah menunjukkan tanda-tanda seperti demam, pusing, kerongkongan sulit menelan, muntah, dan saya pernah pingsan beberapa detik satu kali.

Saya ingat sebelum muncul benjolan itu, saya pernah mencium pakaian saya yang beraroma kurang sedap dan menyengat hidung saya.

Benjolan leher dapat diartikan sebagai penyakit gondok atau kanker (neoplasma) tiroid. Berikut ini penjelasan dari dokter ahli bedah kepala dan leher, Dokter Yoga Wijayahadi SpBKL dan Dokter Urip Murtedjo SpBKL tentang kedua penyakit tersebut yang dari luar sangat mirip.

Kelenjar tiroid ada dua bagian di kiri dan kanan leher bagian dalam seperti kupu-kupu. Apabila penyebabnya adalah kurangnya zat Yodium, benjolan terbentuk di dua sisi leher . Lain lagi kalau ada unsur kanker, pembengkakan cuma terjadi di satu bagian leher.

Kanker tiroid terjadi karena ada ke-tidakseimbang-an  jumlah sel akibat penyimpangan di satu sel  yang pembelahannya lebih cepat daripada yang mati. Inilah yang menyebabkan munculnya benjolan padat, keras, yang semakin lama makin besar.

Tanda-tanda awal yang khusus dari kanker tiroid adalah saat minum air benjolan ikut bergerak ke bawah dan juga sulit makan karena saluran tenggorokkannya terhimpit oleh neoplasma. Dengan demikian keadaannya, penderita harus dipasangi pipa lambung/sonde fooding/Nasogastrik tube atau memasukkan selang makanan lewat hidung atau mulut ke dalam perut untuk menghindari kekurangan nutrisi.

 Dari kebanyakan kasus yang terjadi, pada umumnya pasien kanker tiroid adalah wanita yang bisa saja berusia muda dewasa ataupun tua, dimana penderita termuda yang pernah ditangani berumur 6 tahun dan tertua 80 tahun.

Kenapa harus perempuan lagi? Apakah perempuan selalu menjadi objek derita? Jawabannya adalah karena hormon wanita, dan juga wanita lebih banyak yang stres baik itu secara fisik, jiwa ataupun stres karena hormon yang tidak seimbang.
Contohnya waktu menstruasi, wanita perlu hormon tiroksin dalam jumlah lebih dari biasa yang memaksa kelenjer tiroid bekerja lebih keras, akhirnya menyimpang jadi kista tiroid yang bermuatan hormon tiroksin yang akan digunakan. Kista tiroid ini tidak dapat keluar yang menyebabkan kelebihan kista tiroid dalam leher.

Karena kista tiroid menjadi banyak, hormon tiroid tidak cukup lagi untuk memproduksi hormon tiroksin, dan membuat hormon lain yang menstimulasi tiroid menjadi tinggi yang sebenarnya tidak diperlukan dalam membentuk hormon tiroksin. Pembentukan Hormon tiroksin hanya memerlukan sedikit bahan saja.

Keadaan ini merangsang kelenjar gondok tumbuh tak terkontrol.

Penyebab kanker tiroid yang kedua adalah terkena radiasi ukuran rendah secara berulang dalam waktu lama yang menimbulkan mutasi genetika. 

Ada juga laki-laki yang mengalami kanker tiroid walaupun jarang dan kebanyakkan pengidapnya yang tahap kronis.
Maka oleh karena itu, hindarilah pencetusnya yang tertulis diatas tadi.

Bagi yang sudah pernah kanker tiroid, harus sering periksa ke dokter dan makan yang beryodium, jangan seperti pasien kambuh yang kembali lagi setelah 3 atau 4 tahun operasi.

Bagaimana mengkonsumsi yodium yang baik?
Karena yodium ketika dimasak akan beruap dan menghilang setelah dipanaskan berkali-kali tapi masih berasa asin. Jadi sebaiknya hanya tambahkan sedikit garam yodium ke makanan setelah dimasak atau sesaat sebelum dimakan.

JIKA TERLAMBAT, HARUS DIOPERASI

Salah satu pengobatan untuk hipertiroid adalah menggunakan obat-obatan. Obat tersebut bekerja untuk menekan produksi kelenjer hormon tiroid. Namun, jika terapi obat dirasa gagal, pasien hipertiroid disarankan untuk menjalani operasi.

Yang dimaksud gagal obat adalah penderita yang semula diterapi dengan obat, kemudian lambat laun produksi kelenjer tiroidnya menjadi normal. Pasien pun akhirnya menghentikan pengobatannya. Namun, ada kalanya, di kemudian hari produksi kelenjer tiroidnya kembali naik.
"Untuk pasien seperti ini, dianjurkan untuk menjalani operasi. Jangan diterapi obat lagi," kata dokter Yoga.

Dengan menjalani operasi, kelenjer gondoknya dikurangi atau volumenya dikepras.

"Harapannya, akan mengurangi produksi hormon dari kelenjar tiroid. Otomatis, kadar hormonnya jadi seimbang."

Prosedur operasi juga diberlakukan untuk pasien yang sudah muncul gangguan kegawatan, misalnya lemah jantung karena denyut jantungnya lebih dari seratus kali. Jika tidak segera ditangani, jantung akan kelelahan. Pasien pun bisa jadi meninggal.

Awalnya produksi hormon kelenjar tiroid dinormalkan terlebih dahulu. Setelah itu, pasien baru bisa menjalani operasi.
Indikasi operasi lainnya adalah ukuran benjolannya sudah besar.
Biasanya perempuan malu dengan adanya benjolan besar di lehernya. Dengan begitu, dia harus menjalani operasi. Tak hanya alasan kesehatan tapi operasi juga atas alasan kosmetik.

Selain alasan kosmetik, beberapa alasan lain yang mengharuskan pasien segera dioperasi adalah tingkat atau stadium keganasannya. Atau adanya gangguan yang membuat benjolan tersebut harus segera diambil.