Salah satu tantangan sulit pengasuhan anak, terutama usia
balita, adalah saat memberi makan. Reaksi si kecil acap tak seperti yang Anda
harapkan.
Bisa saja dia langsung menolak makanan, berlama-lama mengemut
makanan, langsung berlari ke sana-kemari, dan rewel. Ini semua sebenarnya hal
yang normal terjadi.
Namun, patut diwaspadai apabila anak yang sebelumnya suka
makan, mendadak menolaknya. Bisa jadi dia sedang mengalami gangguan kesehatan
yang disertai gejala lainnya, cobalah berkonsultasi dengan dokter anak.
Jangan lekas menyerah ketika melatih anak makan. Hal yang
terpenting adalah orangtua perlu memiliki kesabaran, tekad kuat, dan
pengetahuan dasar tentang pola makan bergizi seimbang untuk memberikan yang
terbaik bagi buah hati.
Cobalah perkenalkan makanan secara bertahap dan berikan
pujian jika anak mau mencoba sesuatu yang baru.
“Intuitive Eater”
Pada dasarnya, anak-anak dilahirkan sebagai intuitive eater.
Mereka terlahir dengan membawa kemampuan makan untuk memenuhi kebutuhan energi
dan mampu mengatur sendiri asupan kalori mereka.
Menurut Dr. Alicia Christine, dalam The Golden Rules to
Raise Your Children, sebagian besar anak yang baru bisa berjalan juga merupakan
seorang intuitive eater. Mereka bermain sampai merasa lapar, kemudian masuk ke
rumah untuk makan. Menurut Alicia, tugas utama orangtua adalah menyediakan
makanan sehat untuk anak, bukan untuk memberitahu berapa banyak makanan yang
bisa dimakan.
Kreatif
Agar anak mau menyantap makanannya, ada bermacam cara
membuat proses makan menjadi menyenangkan. Berikut ini beberapa orangtua
membagi pengalamannya untuk Anda:
Bernyanyi lirik ibunda sendiri,”Sayurrr byurr byurr byurr
ayo nikmati, enak bergizi.” Lalu mata anak ditutup, dan harus menebak sayur apa
yang mereka makan.
Permainan ini sangat seru dan anak saya menjadi doyan sayur
terutama jika sayur dimasak lezat.
Ada pula ibu yang memilih membuat makanan bervariasi setiap
harinya, diselingi sayuran dan susu yang dikemas dengan bentuk menarik dan
lucu.
Cara lainnya ialah dengan menyuapi anak di luar rumah karena
anak lebih senang bermain di luar dan akan lebih mudah makan yang disajikan
seperti sayur.
Apa kreasi para ibu untuk menciptakan suasana makan yang
menyenangkan bagi anak?
-
Selalu makan bersama si kecil yang punya piring
dan gelas sendiri, membuatnya mandiri
-
Menyajikan dengan bentuk lucu, misalnya nasi
bentuk boneka lengkap dengan mata, hidung, senyum.
-
Menyajikan hidangan kesukaan dengan dibuat
bentuk lucu, sambil bercerita, atau makan bersama.
Memiliki kesabaran dan pemahaman tentang pola makan bergizi 4 sehat 5 sempurna sangat penting dipraktekkan ketika Anda memberi makan pada anak, terlebih untuk masih berusia balita dimana anak sedang mengalami proses pertumbuhan badan dan otak.
Agar si kecil tidak ogah-ogahan dan menikmati proses makannya, berikut adalah lima tips praktis yang bisa Anda coba di rumah:
1. Hargai selera makan si kecil
Secara alami, anak cenderung akan makan ketika lapar, Jadi sebaiknya jangan paksa untuk makan atau memberi camilan di saat mereka tidak merasa lapar.
2. Sesuaikan jadwal makan buah hati
Minimal sejam sebelum jam makan adalah waktu terakhir untuk memberi susu, jus ataupun camilan.
3. Sesuaikan porsi yang mampu disantap anak
Hindari memberi hidangan yang terlampau banyak. Bila si kecil merasa porsi makannya masih kurang, dia akan otomatis mengatakannya pada Anda.
4. Hadirkan suasana serius tapi santai
Anda bisa memberikan semacam mini story telling atau cerita pendek untuk mengajak buah hati Anda mengetahui kegunaan makanannya dan happ..... makanan pun masuk ke mulutnya perlahan-lahan.
5. Libatkan anak
Sesekali ajak buah hati Anda untuk membantu memilih bahan makanan di pasar atau supermarket.
Kalau aku mah, gak perlu disuruh makan pun, langsung kulahap abis! ha ha
ReplyDelete