Bahaya Roti & Donat masa kini
Makan terlalu banyak roti/donat masa kini tidak baik karena mengandung 2
macam zat yang berbahaya yaitu :
Calcium Propianate & Potassium Bromate.
Calcium Propianate penyebab penyakit ADD (Attention Deficit Disorder)
Potassium Bromate menimbulkan sel kanker (carciogenic)
Sumber : Wikipedia / Encyclopedia : Bread Improver
Masalah ini sudah dihimbau oleh beberapa guru di International school
kepada para murid. Mereka tidak melarang makan roti/donat, tapi hanya
menyarankan supaya tidak terlalu sering memakannya.
Tidak seperti pada masa-masa sebelum maraknya penggunaan bahan Kimia ,
maka pada waktu itu untuk membuat roti perlu waktu sehari, sekarang ini
cukup dengan 2 jam dengan diberi bread improver seperti Potassium
Bromate. Yang mana tentunya hal ini akan sangat berbahaya karena adanya
zat Karciogenik (yang bersifat bisa mengaktifkan sel-sel kanker)
Calcium Propianate dipakai pada roti/donat agar supaya roti/donat
tersebut kelihatannya putih seperti KAPAS dan supaya roti/donat awet
tidak cepat tumbuh jamur. Dan gawat nya lagi di Indonesia, menurut
percakapan yang saya dapat dari orang yang pakar di bidang roti di
Indonesia, banyak produsen roti-donat menaruh calcium propionate dalam
kadar yg super-super tinggi
(semau-mau-nya), supaya roti/donat nya lebih awet, putih & tidak mudah
berjamur (bulukan), dan dgn alasan harga, ada juga sebagian dari
produsen roti/donat yang memakai calcium propionate yg bukan untuk
makanan / Bukan food-grade.
Calcium propionate pada anak bisa menyebabkan penyakit ADD
(Attention-deficit disorder atau Attention-deficit hyperactivity
disorder (ADHD or AD/HD).
Penyakit ini membuat seseorang selalu hiper aktif dan tidak bisa
berkonsentrasi.
Sorry bukan mau menghakimi atau mau menakut-nakuti merk roti/donat yang
terkenal / tidak, Kita semua pasti tahu mana ciri roti/donat yang empuk
lembut seperti KAPAS, awet, putih dll yg selama ini beredar merk
roti/donat dimana-mana yg menjadi antrian panjang, kalaupun anda
terpaksa harus makan maka jangan makan terlalu banyak atau terlalu
sering.
Kalau calcium propiante kebanyakan, rasa roti akan getir dan kering.
Potassium bromate sudah di larang semua negara termasuk Indonesia, tapi
tidak tahu, apakah produsen lokal nakal masih tambahin dalam komponen
bahannya.
Yang membuat roti putih bersih itu dari terigunya yang di proses
bleaching, dan ada additive tambahan yg buat bleaching.
Yang membuat roti empuk lama itu additive dari jenis emulsifier, yang
hewani dr kuning telur. Yang dari nabati dari sawit. Umumnya emulsifier
sintetis plus bromate, yang bisa membuat roti empuk lama, lebih besar
dan tahan lama.
Semua bahan additive itu mahal harganya, dan tidak boleh kasih melebihi
takaran, produk roti akan gagal.
Roti yang minim additive, rotinya lebih kecil dan agak padat, lama
empuknya paling lama 2 hari.
Kita masih makan bahan additive jenis emulsifier, calcium atau pengawet
lainnya terdapat di saos, sambal, dll. Kalau tidak pakai bahan additive
jenis emulsifier, warna yang menarik dan campuran bumbu di saos dan
sambalnya tidak akan tercampur rata, akan terpisah dengan sendirinya
jika diletakan lama.
untuk membuat roti tetap empuk dan awet, tak harus selalu memakai bread
improver, bisa juga dengan memakai bahan alami, umbi-umbian, seperti
kentang, roti yang saya buat 2-3 hari pun masih tetap empuk
donat dan roti yang baik tidak akan berwarna putih (karena tepung
sendiri berwarna cream dan telur kuning serta butter/mentega kuning),
dan yang dicampur improver pastinya berasa sedikit pahit kalau di
makan.
Ada juga pembuat roti memakai mentega kadarluarsa dan membeli telur yang
sudah sedikit pecah sehingga berbakteri. Kebersihannya pun tak terjaga.
Kita hanya mau berbagi info yang bermanfaat karena kita peduli dengan
sesama, kalau tidak peduli...abaikan info ini
No comments:
Post a Comment